Sinopsis:
Kelly Jones (Scarlett Johansson) bertemu dengan Cole Davis (Channing Tatum) di sebuah restoran. Pertemuan mereka menggelikan dengan sedikit bumbu romantis. Di sebuah film romantic comedy yang lebih tradisional, kamu bisa membayangkan apa yang terjadi dengan mereka. Tapi Fly Me To The Moon, film terbaru Greg Berlanti yang sedang tayang di bioskop, bukan romantic comedy tradisional.
Ini adalah kisah tentang orang yang akan memalsukan pendaratan astronot Amerika pertama di bulan. Kelly Jones dipekerjakan oleh Moe Berkus (Woody Harrelson), fixer pemerintahan yang memastikan bahwa misi Apollo 11 ini berjalan dengan sukses. Hubungan Amerika dan Rusia sedang tidak baik.
Terlebih lagi, image NASA di mata masyarakat sedang buruk-buruknya. Kelly Jones adalah jawaban dari ini semua. Ia akan membuat semua orang cinta dengan proyek ini.
Cole Davis yang ternyata bertanggung jawab atas Apollo 11 tentu saja terkaget-kaget bahwa perempuan cantik yang ia temui di restoran ternyata sedang berusaha "mengacak-ngacak" pekerjaannya.
Di sinilah aspek romantic comedy yang kita kenal itu hadir. Mereka berdua berantem (dengan menggemaskan tentu saja) tentang misi Apollo 11. Kelly diperintahkan untuk membuat rencana B kalau pendaratan para astronot itu gagal. Tentu saja memalsukan pendaratan manusia di bulan tidak semudah kedengarannya.
Review:
Ditulis oleh Rose Gilroy, Fly Me To The Moon adalah jenis film yang akan menjadi primadona kalau ia dirilis dua atau tiga dekade silam.
Tone yang ringan dan hangat, dimainkan oleh dua bintang seksi Hollywood dengan latar belakang salah satu momen paling dramatis dalam kehidupan manusia: Fly Me To The Moon adalah sebuah tontonan yang sangat menghibur.
Berlanti, yang bertanggung jawab atas banyak program televisi yang terkenal, mempersembahkan film ini dengan semangat yang membara. Di dalamnya kita diajak untuk melihat bagaimana orang-orang ini bekerja dengan hati yang terbuka.
Mereka digambarkan tidak hanya peduli dengan pekerjaan mereka tapi juga mempunyai hubungan yang hangat dengan satu sama lain. Hal inilah, meskipun ia bukan menjadi sajian utama, yang membuat Fly Me To The Moon menjadi lebih menyenangkan dari film kebanyakan.
Sebagai sebuah komedi, Fly Me To The Moon juga sangat lucu. Ada banyak jenis komedi yang bisa kamu dapatkan di film ini. Tapi tentu saja semua proses untuk me-rebranding NASA sekaligus persiapan untuk memalsukan pendaratan di bulan menjadi menu utamanya.
Berlanti menunjukkan kemampuannya yang baik di bagian klimaksnya. Dengan konsep yang begitu sederhana, ia bisa menjaga momentum untuk membuat Fly Me To The Moon terasa menegangkan.
Menonton Fly Me To The Moon adalah mengingatkan diri saya sendiri bahwa Scarlett Johansoon adalah salah satu aktor terbaik yang kita punyai. Setelah sekian lama memerankan karakter yang kaku dalam serial superhero yang maha terkenal itu, sangat menyenangkan melihatnya dalam edisi ringan dan penuh pesona.
Film seperti Fly Me To The Moon bergantung pada kharisma dan comedic timing pemainnya. Dan Johansoon lebih dari mumpuni untuk menjual itu semua. Channing Tatum disisi lain masih belum bisa menyamai level Johansson.
Tapi ia dan Johansson memiliki chemistry yang cukup baik. Mereka memberikan ilusi yang pas bahwa dua orang ini menginginkan satu sama lain. Ditambah dengan ensemble cast yang penuh warna (Jim Rash, Ray Romano sampai Victor Garber), Fly Me To The Moon adalah sebuah tontonan ringan yang asyik untuk menemani akhir pekan kamu.
Kapan lagi senyum-senyum sendiri di bioskop melihat orang-orang mencoba memalsukan pendaratan manusia di bulan?