Daging atau Tempe, Mana Sumber Protein yang Lebih Baik?

AdminColokanUsb
0


Daging-dagingan dan telur dianggap sebagai protein terbaik. Padahal, masih banyak sumber protein lainnya yang tersedia.
Ada dua jenis protein yang kita kenal, di antaranya protein hewani dan nabati. Daging-dagingan dan telur termasuk ke dalam protein hewani.

Sementara yang dimaksud dengan protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan. Sebut saja tempe, tahu, jamur, kacang-kacangan, hingga buah alpukat.
Namun, di antara keduanya, mana sebenarnya yang lebih menyehatkan? Apakah tubuh lebih membutuhkan protein hewani atau nabati?

Protein merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Protein penting untuk berbagai fungsi seperti untuk kerja jaringan, otot, enzim, hormon, dan kekebalan tubuh.
Mengutip Healthshots, protein juga membantu memperbaiki dan membangun massa otot. Protein juga mendukung proses metabolisme dan membantu Anda merasa kenyang.

Tanpa protein yang cukup, Anda bisa mengalai kelemahan otot, kelelahan, gangguan fungsi kekebalan tubuh, hingga penyembuhan luka yang tertunda.
Setiap orang dewasa umumnya disarankan mendapatkan asupan 0,8 gram (g) protein per kilogram (kg) berat badan setiap harinya.


Pilih daging atau tempe sebagai sumber protein?


Mengutip Healthline, protein hewani adalah salah satu jenis protein yang cukup lengkap. Protein jenis ini mengandung asam amino yang tidak dimiliki protein nabati. Asam amino sendiri dibutuhkan oleh proses sintesis protein.
Namun, bukan berarti protein hewani seperti daging disebut sebagai yang terbaik.
Anda bisa saja mendapatkan asupan protein dari sumber nabati dari tempe dan lain-lain. Toh, pada dasarnya tubuh sendiri telah memiliki asam amino di dalamnya.

Yang harus dilakukan adalah mengaktifkan asam amino. Untuk mengaktifkannya, Anda hanya perlu mengonsumsi lebih dari satu jenis tumbuhan.

Protein hewani dan nabati juga memiliki kelemahannya masing-masing. Protein hewani, misalnya, meski terbilang lengkap secara gizi, namun sering kali mengandung lemak dalam jumlah besar.
Daging merah, misalnya, yang dikenal akan kandungan lemak jenuhnya. Kandungan lemak jenuh dan kolesterol pada protein hewani berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.



Kesimpulannya, protein nabati dan hewani sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Anda bisa mengonsumsi keduanya, tapi dalam jumlah yang cukup.
Anda juga bisa mencampurkan berbagai sumber nabati untuk memastikan asupan gizi yang tepat saat menghindari makan daging.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)